Kolam



Dua warga yang berbeda kampung terlibat sahut-sahutan. Asal usul yang berlainan mempengaruhi komunikasi lantaran berbeda penggunaan bahasanya. Perbedaan bahasa inilah yang sesekali menimbulkan salah paham. Contohnya kejadian berikut ini.

Bujang
: inyiak ijan ka sinan ado kolam.
Inyiak
: kolam-kolam aaa ko ha satarang ko hari.

Inyiak terus berjalan. Tidak memedulikan suara si bujang yang menurutnya mengada-ngada. Dari kejauhan inyiak sesekali membalikkan badan melihat si bujang yang teriak-teriak. Samar-samar ia mendengar suara tetangganya itu.

Tak lama kemudian si inyiak malang terperosok dan basah kuyup.

Inyiak
: kancxxxxxx bujang.....iko ndak kolam do. Iko tobek namonyo ko.
Bujang
: iyo tadi lah den kecean inyiak taruih juo. Tarang ka tarang juo kecek inyiak. Ha barandam
lah inyik di sinan.

Dan inyiak pun tak bisa menyimpan rasa kesalnya. Kemudian ia bangkit dari tabek menuju kembali ke rumahnya. Bujang pun menghilang dari pandangan.

Itulah variasi bahasa. Kata “kolam” menurut si bujang bermakna “tabek” bagi inyiak. Namun inyiak salah paham yang mengira bahwa “kolam” itu artinya gelap padahal tidak. Oleh karena itu, penting juga setiap manusia memahami khasanah bahasa dengan seksama. Itu.

05/11/2014


Terhindar Tilang

Sebagaimana biasa,Buya Mardison setiap pagi mengantar anak semata wayangnnya ke sekolah. Buaya eh maaf buya yang juga disapa Tuanku ini membawa anaknya pakai motor. Nah biasanya, beliau bila mengantarkan anak gadisnya ini berpakaian yang sederhana yakni baju koko dan bawahannya kain sarung.

Sesekali ada kejadian manakala buya harus berurusan dengan polantas. Beliau di minta berhenti lantaran tidak memakai helm. Barangkali jarak sekolah anaknya yang dekat dengan rumah menjadi alasannya. Lagi pula sehari-hari buya memang pakai kopiah saja. Gak mungkin dong kopiah dan helm dipakai bersamaan.

Polantas               : (sembari memberi hormat)Maaf pak, bapak tahu kesalahan bapak?
Buya                    :Salah? Apo tu pak?
Polantas              : Bapak tidak mengenakan helm. Bisa tunjukkan SIM bapak?

Tensi Buya berangsur naik.

Buya                    :SIM lo yang apak tanyo? Basarawa se indak ambo do ha.
Polantas              :Kalau tidak bisa menunjukkan SIM, motor bapak kami bawa ke kantor”
Buya                    :Baok lah dek apak. Tapi iyo pinjam lo motor apak tu. Paja ko lah talambek ha. Beko
jo apo lo ambo pulang?

Polantas tak bisa apa-apa. Daripada motornya yang dibawa sang buya, lebih baik tidak jadi saja ditilang.
Lalu pernah juga suatu waktu buya membawa istrinya ke pasar. Beliau pakai helm semantara istrinya tidak. Diberhentikan lagi dong. Tapi dengan polantas dan tempat yang berbeda.

Polantas                 :maaf pak, tahu alasan diberhentikan?
Buya                      :ndak tahu do pak. Apo tu?
Polantas                :penumpang yang bapak boncengi tidak mengenakan helm.
Buya                   : ndeh takaja-kaja nah tadi mah pak. Jadi ndak sempat pakai helm. Iko urang rumah ambo mah pak.

Polantas                 : apapun alasannya tidak bisa pak. Helm adalah standar keamanan pengendara. Kalau begitu kami tilang saja ya pak?
Buya                      : manga lo ditilang pak. Kini giko se lah. Yang ndak pakai helm kan urang rumah ambo ko. Ha tilang selah inyo pak. Ambo ndak tahu do. Ambo kan lah pakai helm.

Polantas                 : tidak bisa pak!
Buya                      : baa lo ka indak bisa. Pokoknya apak tanggung jawab dih. Ambo pai lu.

Melihat gelagat serius buya yang ingin meninggalkan istrinya, sang polantas pun tidak jadi menilang. Polantas mempersilakan buya dan istrinya pergi saja.Daripada repot-repot.
30/10/2014

Tiga Prinsip Jodoh



Pak rahmat memberikan wejangannya mengenai prinsip-prinsip kala menentukan jodoh. Ada 3 kriteria yang harus dipenuhi saat memutuskan untuk memilih pasangan hidup tersebut.

Dengan air muka yang datar, waka kurikulum ini mengatakan yang pertama adalah pandangan hidup, kedua pegangan hidup, dan ketiga sandaran hidup.
Saya tertegun mendengarnya. Kemudian beliau menjelaskan lebih lanjut.

“Pandangan hidup ko artinya katiko dipandang nyo hiduik, dipegang menjadi hiduik, dan katiko disandarkan inyo batambah hiduik,” katanya terkekeh-kekeh.

“Oooo pam pam lah.”
Saya tertipu karena telah tertegun.

Beliau lalu menyimpulkan, “Kalau ndak ado yang katigo tu campakkan se lah lai wkwkwk.”

23/10/2014

Mandi Pagi-pagi


Ibuk kantin punya cerita. Ia mengisahkan bagaimana sekarang anak-anaknya sudah dewasa. Mulai timbul rasa segan-seganan. Akibatnya aktivitas “hubungan” suami istri tidak lagi mudah. Perlu ada pengelalolaan waktu khusus agar semuanya berjalan lancar.

Pernah suatu ketika saat bulan ramadan ibuk kantin dan suaminya melaksanakan hajatnya. Waktunya pada malam hari sampai menjelang sahur tentunya. Setelah itu, sebelum sahur harus bersuci dulu dong. Maka mandilah sang ibuk dan juga si bapak. Lantaran si ibuk yang terakhir mandi, kebetulan anak bujangnya mau ke kamar mandi, si anak berujar dengan nada heran kepada ibunya.

“Ama ko mangalah mandi sapagi ko ha. Ndak dingin ko lah,” katanya polos.

“Ka de a lo nyo. Mandi pagi-pagi tu bia lebih segar badan wak,” jawab sang ibuk kepada anaknya.

Sebenarnya ibuk kantin cukup terkejut dan tidak tahu mau menjawab apa. Untunglah bisa berdalih. Walaupun bila harus memilih mana ada orang yang mau mandi saat parak siang hehe.

19/10/2014

KALUA


Sekumpulan anak dari anggota TNI yang orang tuanya punya kedudukan strategis, saling bercerita.
Tanto                    : jabatan bapakku KSAU, kepala staf angkatan udara.
Ena                       : (pantang kalah) papaku dulu KSAD. Jendral bintang empat men....
Wino                    : kalau ayahku KSAL. Sering naik kapal laut perang. Dan udah keliling nusantara.
Tinggal satu orang di antara mereka yang belum menyebut status ayahnya. Namanya Guna Baraguna. Sesuai namanya yang selalu mujur, ia menjawab santai karena langsung mendapatkan ide.
Guna                     : jabatan papi aku KALUA.
Ena                       : kalua? Baru dengar istilah itu.
Tanto                    : mang apa kepanjangan Kalua?
Guna                     : mau tahu?
Kawan-kawannya penasaran.
Guna                     : (sembari menurunkan lekuk bibirnya) KALUA adalah singkatan dari Kepala Keluarga brow...                     
Kawan-kawannya melongo lalu tertawa.

18/10/2014