Gaya Bahasa

Tujuan berbahasa dalam komunikasi ialah menyampaikan maksud. Pesan yang diberikan kepada lawan bicara diharapkan dapat dipahami dengan tepat. Namun, bahasa juga berguna sebagai sarana pembinaan hubungan sosial yang baik antarpenutur. Gaya bahasa boleh jadi salah satu media yang dapat mewujudkan fungsi-fungsi bahasa tersebut.
Gaya bahasa kerap kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaannya dapat kita ketahui dari lisan maupun tulisan. Gaya bahasa bila didefenisikan adalah cara khas seseorang dalam menyampaikan informasi yang dimaksudkan. Dengan arti lain, dalam berkomunikasi si penutur menentukan pilihan kata supaya menimbulkan efek. Ketika gaya bahasa dimanfaatkan, ucapan dari penutur akan memunculkan nilai rasa tertentu bagi pendengarnya.
Ada berbagai gaya bahasa yang kita kenal salah satunya majas. Majas besar manfaatnya apabila tepat digunakan oleh pengguna bahasa. Sebagai contoh, untuk menjaga perasaan dari lawan bicara, digunakanlah majas eufemisme. Majas eufemisme adalah penggunaan kata-kata yang bertujuan menghaluskan penggungkapan agar lebih sopan terdengar. Seperti untuk mengatakan kata “bodoh”, digunakan pilihan kata “kurang pandai”; “dipecat” diganti dengan “PHK”; “kenaikan harga  sembako” dihaluskan dengan kata-kata “penyesuaian harga sembako”.
Untuk mendapatkan kesan humor dapat menggunakan majas klimaks. Majas klimaks berisi kalimat pernyataan dari makna yang dianggap kecil hingga besar; dari yang terendah ke tertinggi; mulai yang pendek ke yang panjang; kemudian bermuara pada kesimpulan yang berlawanan atau yang tidak sesuai dengan dugaan si pendengar. Contoh, “Jangankan 10 rb, 100 rb, 1 jt, bahkan 1 milyar pun aku berikan padamu jika aku punya.” Contoh lainya, “Jangankan rumah, apartemen, bahkan istana pun mampu aku buat jika aku sanggup.”
Lalu, agar di sekeliling penutur lebih hidup dan bermakna, apalagi untuk menambah suasana yang romantis, dapat digunakan majas personifikasi. Majas personifikasi adalah pemberian sentuhan kepada benda-benda mati dengan sifat manusia. Contoh, “ombak yang bertingkat-tingkat saling mengejar menuju pantai cinta kita”; “rembulan pun tersenyum melihat kita berdua”; “semilir angin bernyanyi menghibur para pekerja yang tertidur pulas di bawah pohon mangga”.
Akhir kata, tentu masih banyak majas lain yang dapat digunakan dalam komunikasi. Komunikasi yang memanfaatkan pemakaian majas akan menambah khasanah berbahasa itu sendiri. Pembicaraan yang dihasilkan akan lebih variatif. Pada akhirnya hubungan antara pembicara dan pendengar pun dapat berjalan menarik akibat dari pilihan bunyi-bunyi bahasa yang indah. Kemudian secara tidak langsung akan mengasah pembicara ataupun pendengar dalam mengolah nilai-nilai rasanya.