Karo



Para sahabat yang telah lama tak bersua berkumpul di suatu tempat. Mereka membincangkan jabatan masing-masing. Kebetulan mereka bekerja sebagai PNSdi lain daerah.
Alung    : jabatan saya sekarang Kabag
Tomo    : kalau akuKabid
Tajidin   : awakKadis
Wita       :gw Kasi
Mujid    : ane Kadiv
Sutan    : amboKaro
“Karo??? Karo itu baruak mah,” tukas Tajidin.
“Karo tu kepala biro baruak,” jawab Sutan.
“Haa kepala biro baruak? Baru tahu baruak punya kepala biro,” kata Tajidin sok lugu.
“Maksud awak kepala biro, baruak. Angku yang baruaknyo. Bukan kepala bironya,” simpul Sutan.
“ohohohohohoh,” ujar serempak para sahabat yang hanya mendengar dari tadi.

08/04/2014

Makan KFC



Sepasang kekasih dari kampung pergi ke Padang. Mereka  ingin betul makan KFC di Basko. Dua sejoli ini penasaran seperti apa makan ayam, kentang, dan saos tomat ala penduduk kota tersebut.
Tiba di tempat,setelah masuk, mereka langsung duduk di bangku. Mereka mengobrol ngalor ngidul. Lama menunggu mereka pun heran mengapa belum ada pelayan yang mengantarkan makanan di mejanya. Maklum biasa makan ampera.
 Sang cewek pun bertanya kepada cowoknya. “bang, kok lama benar ini?”
 “hmm tenang aja dek. Bentar lagi tu mah”
Mereka pun menunggu lagi. Makanan pun tak kunjung tiba. Perut lapar akhirnya membuat sang cowok sedikit emosi. Ia panggillah pelayan yang biasa berlalu lalang tersebut.
“Hei mas kami sudah duduk lama di sini kok gak juga dilayani? Mana hidangannya ini,” tanya si cowok.
“Oh maaf pak, di sini makannya dipesan dulu dan langsung dibayar di tempat pemesanan. Jadi bapak harus pesan dan ambil sendiri makanannya di sana,” kata pelayan.
“Oh baitu rupaya.”
Pelayan mengiyakan dengan senyuman.
Sang cowok pun menuruti apa yang dikatakan pelayan tadi.
“Mbak pesan ayam dua, kentang dua, banyakin saos tomat dan sambalnya.  Minumnya teh es satu, teh telur satu,” pinta cowok berapi-api.
“Maaf pak, teh es dan teh telurnya nggak ada. Yang ada teh botol. Saos tomat dan sambalnya bisa diambil sendiri di tempatnya di sana.”
“oh gitu. Oya jangan lupa pesan juga cekernya agak 4 buah”
“Ceker? Maaf pak di sini nggak jual ceker.”
“Ngga ada ya? Ya deh yang dipesan tadi itu ajalah.”
Pesanan pun dapat, kemudian bayar. Ketika hidangan akan disantap, pasangan kekasih ini kembali menunggu. Sebab sebelum makan tentu cuci tangan dulu. Mereka mengira kobokan akan diantar ke meja. Lama menunggu akhirnya sang cowok menegur lagi pelayan yang tadi.
“Mas kok nggak ada basuh tangannya. Masak hanya dikasih tisu. Tempat sebagus ini kumuh ternyata, nggak ada kobokannya. Sendok pun ndak ada. Gimana ini?”
“Mohon maaf sekali lagi pak. Cuci tangannya di wastafel ujung sana,” kata pelayan sembari menunjuk ke arah tempat cuci tangan.
“oh mantun. Terima kasih mas,” kata si cowok.
Sembari berjalan menuju wastafel sang cewek berujar kepada cowoknya, “sehari ko merasai kanai ‘maaf’ wak bang.”
“ndak baa-baa do,” tukas pujaan hati kalem.

07/04/2014

Razia Pengendara Dagang



Sebagian Polantas barangkali akan enggan bila harus menilang pengendara sepeda motor yang satu ini. Siapakah mereka? Ya, mereka itu adalah pengendara yang menggunakan sepeda motornya untuk jualan roti, bakso, sate, lauak, dsb.Golongan bikerini punya semacam lemari atau jerigen yang diletakkan di jok belakangnya untuk sarana bisnisnya.

Namun, bila mereka benar-benar ditilang, polantas harus sedikit bekerja kerassebab biasanya STNK atau surat-surat penting ditaruh di bagasi jok motornya. Apakah ini semacam kesengajaan atau tidak, hanya mereka yang tahu. Untuk itulah lemari itu harus diangkat lebih dulu. Mengangkatnya tidak bisa seorang diri sehingga pak polantas harus bersedia mengorbankan tenaganya. Itu pun kalau mau.
Kira-kira dialognya seperti berikut.

Polantas               : siang pak. Tunjukkan surat-surat kendaraan bapak!
Tertilang              : ondeh pak, surat-surat wak di bawah jok motor pak ha
Polantas               : baa emangnyo?
Tertilang              : yo mintak tolong wak angkean jaga wak ko ciek pak
Polantas               : angkean? barek barang ko?
Tertilang              : yo lumayanlah pak.
Polantas               : aaa iyo taruih-taruihlah.
Tertilang              : baa ndak jadi pak?
Polantas               :ndak usah lai. Alah diturunan, beko dinaiakan lai.Menambah karajo ambo namonyo tu.

Mengingat hal tersebut, tentu saja ini bisa dijadikan strategi bagi pengendara yang berjualan jika memang terjadi razia lagi. Seandainya suatu waktu nanti diminta menunjukkan surat-surat, katakan saja, “ada pak, tapi di dalam jok motor” atau “lai pak, tapi tolongan wak angkean jaga wak ko.” Besar kemungkinan pengendara ini akan lolos dari razia.

05/04/2014

Padang Teater



Pagi hari saat di gerbong KA menuju pariaman Bang odi menceritakan pengalamannya yang dulu sering ke padang teater. Pas asrul pun menaruh penasaran mengapa bang odi ke sana. Sebab Padang teater memang sudah menjadi rahasia umum terkenal dengan kesan yang tidak baik. Di sana banyak salon merangkap 
prostitusi.

Bang Odi              : wak waktu SMP acok ka padang teater.
Pak asrul              : padang teater? Manga di situ? Curiga ambo.
Bang Odi              : ndak..., bali makanan buruang di sinan.
Pak Asrul             : makanan buruang lo lai? Hahahah tambah curiga ambo tu.
Bang Odi              : serius pak awak punyo buruang di rumah
Pak Asrul             : hahahah iyo ambo ndak menyangkal lo doh sinan punyo buruang hahaha
Bang Odi              : apak ko.

02/04/2014

Asap-asap



Tak biru lagi lautkku
Tak riuh lagi camarku
Tak rapat lagi jalamu
Tak kokoh lagi karangku
Tak buas lagi ombakku
Tak elok lagi daun kelapaku
Tak senyum lagi nelayanku

-Iwan Fals-

Asap-asap
Tak cerah lagi langitku
Tak hijau lagi yang tumbuh
Tak tampak lagi batang air, tabek, telaga, dan laut
Alamku telah keputih-putihan
Menyembunyikan semua yang berbentuk
Aromanya pun telah mutlak menjadi wabah
Diracun asap yang berlipat-lipat jumlahnya
Yang tidak tahu lagi satuan ukurannya berapa
Inilah semacam hadiah dari ketamakan, keculasan, bahkan bisa dikatakan kebodohan, dan lema serupa lainnya
Penawarnya hanya satu: SADAR

01/04/2014