Pelaku Heran



Kau heran
Aku pun demikian
Kau mempertanyakan
Aku juga seakan

Kau dan aku punya lakon masing-masing itu
Kali ini kau berperan sebagaimana yang telah mengalami
Dan aku berlaku selaksana yang belum merasakan

Hanya sementara durasi ini
Sampai akhirnya barangkali nanti bertukar giliran
Bukan berarti antara kita sebab boleh jadi dengan unsur yang berlainan

29/12/2013


Tujuan Allah Menciptakan Manusia




Aku dulu pernah merenung, apa maksud Allah menciptakan manusia ke dunia ini? Ada yang menjawab untuk menyembah kepada-Nya;agar memuja kapada Dzat yang meniupkan roh ini, dsb. Namun, timbul lagi pertanyaan, apakah sebatas itu? Bukankah kebesaran Allah tidak ditentukan dari kualitas dan kuantitas sang penyembah-Nya? Kafir sekalipun seisi dunia ini, Allah tetap mahadigdaya, suci, dan mutlak.

Lama aku mencari jawaban tentang ini. Berjalannya waktu, kian pula menguapkan keingintahuanku.Tetapi , sejak aku menikah awal 2012 barulah aku paham. Mengetahui langsung dari apa yang aku alami sendiri.
Ternyata tujuan Allah menciptakan manusia adalah demi KEBAHAGIAAN MANUSIA ITU SENDIRI. Sama sekali bukan untuk kepentingan Allah. Apakah itu untuk menyembah, beribadah, dan memuja-muji kepadaNya.Bukan sama sekali. Allah tidak seego itu dalam menghadirkan manusia ke dunia.

Ketika aku menemukan jawaban ini, aku menjadi haru, kecil, dan lemah. KEBAHAGIAAN MANUSIA ITU SENDIRI datang dari buah cinta pernikahan, yakni hadirnya anak dan keturunan. Lahirnya manusia baru initelah mengharukanayah ibunya, menyenangkan kakek neneknya, melegakan karib kerabat, dan para tetangga. Efeknya sungguh luar biasa bagi lingkungannya.

Untuk itu,tidak ada lagi yang pantas untuk dipertanyakan. Semua sudah ada alasannya karena Allah mahatahu dengan segala ketetapan-Nya. Semuanya tidak lain semata untuk KEBAHAGIAAN MANUSIA ITU SENDIRI.

29/12/2013

Hari Ibu, Sepenggal Kisah Tentang Mama




22 Desember ditetapkan sebagai hari ibu. Timbul pertanyaan apa yang telah anda persembahkan untuk ibu? Jika itu ditanyakan kepada saya, tentu belum ada apa-apa. Namun, setidaknya tulisan ini bisa menjadi ungkapan kasih sayang sayakepada ibu, yang kebetulan saya panggil mama, dalam bentuk mengingat jasa dan perjuangannya.

Sewaktu kecil, masih di rumah kontrakan, sebelum memangkas rambut, saya minta gendong dulu sama mama. Minta gendong di punggung dan harus berjalan-jalan  lebih dulu. Rencananya saya memotong rambut dengan tukang pangkas yang biasa keliling. Sampai SMA, saya masih melihat tukang pangkas itu. Masih dengan sepeda dan bangku kecil, serta tas peralatannya. Tapi setelah digendong, saya mengingkari dan langsung lari ketika ingin pangkas.

Kemudian saat makan malam. Papa dan mama makan dimeja ruang belakang. Saya dan adik main-main di tudung saji yang dibalikkan di lantai. Saya tidak tahu main mobil-mobilankah atau kapal-kapalan.

Saat gigi saya goyang, mama selalu membawa saya ke rumah sakit umum guna dicabut oleh dokter.

Mengenai kesehariannya, mama termasuk ibu rumah tangga yang tidak diam diri di rumah. Mama mencoba usaha kecil-kecilan. Jualan es misalnya. Kadang sore atau malam, mama membungkus es satu per satu. Menuangkan air yang dikasih gincu tersebut ke dalam plastik dan mengikatnya dengan karet yang telah dipotong-potong. Saya lah yang membawa es-es itu dengan termos. Menjinjingnya ke kedai depan, baik mengantar maupun menjemputnya lagi di sore hari. Jumlahnya kalau tidak salah 20+1. Satunya itu untuk orang kedai. 

Di samping rumah, papa menanam tebu. Mama juga menjual tebu tersebut. Tebu dipotong-potong menjadi seukuran satu ruas jari. Dimasukkan ke plastik dengan isi enam potong tebu per bungkusnya yang diletakkan ke dalam lemari es.Tebu tersebut juga di antarkan ke kedai. Meski dijual dan ditumpangkan di kedai, tante er nama pemilik kedainya, tebu itu juga ada yang membelinya langsung ke rumah. “teeek bali tabu,” begitu sahutnya.

Selain jualan es dan tebu, mama juga menjahit. Lebih tepatnya menyulam kain untuk selimut kecil. Selimut ini terdiri atas 3 lapisan dengan urutan paling atas:kain bermotif, busa, dan kain polos. Kerja mama adalah menyulam mengkuti pola kain bermotif tersebut hingga selesai. Ukuran kainnya kira-kira 1m2.Bila sudah, upahnya hanya diganjar Rp50 rb. Sementara menyulam ini risikonya jari menjadi pecah-pecah,terkelupas kulit  jempol dan telunjuk. Dan tidak jarang mama dalam menyulam kesakitan karena tertusuk oleh jarum sulamannya. 

Maka, dengan uang hasil kerja sambilan itulah kami anak-anaknya dapat belanja tambahan. Apalagi saya yang belanjanya banyak mulai dari makanan, kertas layang-layang, dan tentu saja kebutuhan sekolah. Alhamdulillah semuanya bisa terpenuhi. Namun, ada satu yang tidak terwujud yakni saat kelas 2 SMP. Mama ataupun papa tidak sanggup membelikan raket badmintonyang bagus dan mahal buat saya. Sementara teman-teman saya yang lain punya. Apalagi si dedi teman terdekat saya yang mampu memiliki raket bagus dan lumayan mahal itu. Akan tetapi, saya kala itu tidak terlalu bersedih. Beruntunglah saya dikaruniai Allah sebagai anak yang pengertian. Paham dengan perekenomian keluarga yang pas-pasan. Saya masih nyaman dengan raket paradiso yang saya miliki. Walau sudah baliang, dengan snar ala kadarnya,tidak apa-apa lah. Terkadang saya bisa pinjam raket teman dan punya bapak-bapak.

Saat menginjak SMA mama masih manggaleh. Kali ini di kantin SMA Cendana. Meletakkan kue kecil-kecilan di sana. Papa pernah bilang sama saya, mama harus bangun pagi dini hari untuk menyiapkan kue-kuenya tersebut. Padahal mama sudah mewanti-wanti kepada papa untuk tidak mengatakan hal demikian. Seolah mama tidak ingin anaknya tahu dengan perjuangan beratnya.

Namun, ada satu hal paling membahagiakan yang saya berikan kepada mama. Momen itu ketika lulus UAN SMA tahun 2005. Kelulusan itu menjadi spesial karena saya memang tegang kala itu karena kebetulan saat ujian saya sedang demam. Berkat doa mama dan juga papa semuanya berakhir dengan kelegaan nan indah. 

Barangkali sekian dulu memori-memori ini. Tulisan ini adalah bagian paling kecil sebagai cara untuk mengingat hari ibu, yakni mama. Sampai kapanpun saya akan menyayangi. Kendati ruang kita berjauhan dan komunikasi yang terbatas, tapi percayalah sayatetap mengingat mama dan keluarga.

Terima kasih yang tak hingga kepada mama dan selamat hari ibu.             
                                                                                   
25/12/2013

Ambil Pasir dan Kisah Penyu




Sabtu (21/12) usai dari sekolah menyelesaikan input nilai rapor, saya dan pak rahmat singgah dulu di UPT KonservasiPenyu. Kebetulan di sana ada lita yuliana, makanya kami ke sana.Setiba di tujuan, langsung saja saya meneruskan niat mengambil pasir di pantai, tepatnya di belakang kantor UPT. Pasir itu saya gunakan untuk saringan air di rumah.

“Ondeh lah disadioannyo sadonyo ha manga ndak lu ambiak seh di sekolah,” kataLita sambil tertawasaat melihat kantong-kantong kresek yang saya keluarkan dari tas. Lita merasa geli saja karenamengapa harus jauh-jauh mengambil pasir dan di Pariaman pula. Pak rahmat pun demikian, senyam-senyum sendiri kayak baru saja melihat suri.

Saat saya ke pantai, pak rahmat dan lita ikut menemani. Mereka ikut nimbrung ketika saya mengeruk pasir demi pasir, terutama lita yang sambil memegang kantong kresek yang saya bawa.

Setelah ambil pasir, kami duduk di teras kantor UPT tersebut. Berbicara banyak hal tentang perkembangan politik di sekolah. Mulai dari nilai siswa, evaluasi pemilihan waka, PKG, dan tentang salah seorang waka nan kotroversial. 

Selain itu, juga bercerita tentang sepupu-sepupu si Aga (anak pak rahmat) dari anak mamaknya yang kebanyakan laki-laki. Hal ini sangat prinsipil karena berkaitan dengan garis keturunan di sumatera barat yang disebut matrilineal. Pokoknya sampai ke istilah diambil-ambil dan untuk-untuk mereka  keluarga di sana.
Dari teras kami beralih ke dalam kantor. Saya dan pak rahmat diajak lita melihat foto-foto. Tampak foto penyu, pelepasan penyu, jejak-jejak penyu setelah bertelur, aktivitas di pulau kasiak, dan penanaman terumbu karang buatan.

Ngobrol lama, masuk pak cik sang kepala UPT. Ia pakai kaos dan celana jeans pendek. Tidak berpakaian dinas karena memang hari sabtu.Dari teras tadi saya sudah melihat akivitasnya yang mengaduk semen, air, dan pasir untuk membeton palang nama baru yang ditegakkan di depan kantor. Berdasarkan pengamatan itu, saya dan pak rahmat berkesimpulan bahwa pegawai di sini kerja serba bisa. Sebuah keistemewaan yang jarang terdapat pada dinas-dinas lainnya.

Memperhatikan kegiatan pak cik tersebut, langsung saja pak rahmat bercerita. Pak rahmat memang pantang melihat karena otomatis akan terpanggil memorinya. Apalagi kalau bukan pengalamannya di mentawai. Ia menuturkan pernah membuat kamar mandi, bak mandi, dan wc di tepi pantai. Membuatnya coba-coba pula. Namun, berkat coba-coba beruntungnya berhasil. Kesulitannya hanya pada memasang keramik wc. Tapi kesulitan itu dapat teratasi berkat tanya-tanya dengan para tukang setempat.

Saya dan lita senyum-senyum saja. Kami memang sudah tahu berbagai keterampilan yang dimiliki pak rahmat. Kompleksitas kemampuan pak rahmat ini pun sudah pernah saya tulis. Klik di sini.

Oh ya kembali pada kehadiran pak cik. Ia ambil air gelas kemasan, mereknya aijes kalau nggak salah, dan menyilakan minum.Selain air minum, pak cik juga berbaik hati memberi saya dan pak rahmat stiker. Setelah itu, terlibatlah tukar tanya informasi tentang konservasi penyu laut. Menurut pak cik perjalanan penyu itu menempuh tiga tempat yang meliputi lokasipakan, perkawinan, dan bertelur. Masing-masing tujuannya ini jaraknya sangat berjauhan.“Misalnya bisa saja tempat pakannya di laut meksiko, kemudian tempat bertelurnya di indonesia,” jelas pak cik sambil menghisap rokok sampoernanya. Lalu pak pak cik menambahkan bahwa dari perjalanannya tersebut akan terus ditempuhnya tanpa tersesat dari jalur yang ditempuhnya semula. 

Kemudian sifat penyu ini individu. Ia mengarungi samudra hanya sendiri,kecuali ketika terjadi perkawinan. Namun, setelah itu penyu-penyu kembali berpisah seolah mempunyai kehidupan sendiri-sendiri.Sifat lain penyu adalah meninggalkan telur-telurnya begitu saja. Setelah berterlur ia lantas pergi tanpa melihat dan memedulikannya lagi.

Mengenai telur penyu, masa produktif penyu itu ketikamenginjak umur 20 tahun. Sebuah waktu yang relatif lama.Setiap bertelur penyu mampu menghasilkan 100 butir telur. Meski banyak, telur penyu ini terancam dari sasaran biawak, anjing, dan tentu saja manusia. Faktor produktif yang lama dan predator yang setiap saat mengancam inilah yang menjadi alasan utama mengapa penyu wajib dilindungi.

Selain telur, penyu memang diburu untuk dimakan dagingnya, diambil cangkang dan kulitnya.Cangkangnya dipakai untuk bingkai kacamata. Salah satu produksinya berada di jepang, tapi sekarang perusahaannya sudah ditutup.Begitu juga dengan kulitnya yang bisa dibuat pernak-pernik gelang.

Konsumsi penyu ini marak terjadi terutama di Bali.Mereka memakannya bersama-sama karena sudah menjadi agenda adat setempat. Namun, setelah usaha dari 2001 s.d 2008 santapandengan menu penyu ini dibatasi di bali. “Jadi jika ingin mengonsumsi penyu harus punya surat izin dari kepala adat setempat,” ujar pak cik.Dengan adanya surat tersebut, konsumsi penyu sudah diizinkan tapi hanya diperbolehkan maksimal dua ekor. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Pak Rahmat. “Di mentawai ada satu kebanggaan bagi mereka untuk mengonsumsi penyu. Mereka makan secara bersama-sama.” 

Menurut pak cik semua ini terjadi lantaran memang tidak tegaknya hukum. Pak cik memberikan contoh sebagaimana yang ada di pantai muaro padang. Telur penyu dijual secara terang-terangan. Namun tidak tersentuh oleh penegak hukum. Padahal menjualnya telah jelas-jelas melanggar hukum. Pak cik menduga polisi tidak serius menangani lantaran kurang berminat. “Bukanlah sebuah kasus yang menarik buat polisi,” ungkap pak cik kecewa.

Lantaran banyaknya tamu yang mulai berdatangan ke UPT, pak cik keluar. Selesai jugalah acara ota-ota kami. Kami pun beranjak pulang ke kota masing-masing. Pak rahmat ke sungai sariak dan saya ke padang.Sementara lita tetap di tempat yang barangkali ingin melanjutkan kerja pak cik tadi untuk mengaduk semen dan pasir.

25/12/2013

Penghulu dan Dokter Sp.OG



1) Tahukah anda profesi apa yang menghasilkan banyak uang?
2) Profesi seperti apa yang mempunyai manfaat paling luar biasa?

Dua pertanyaan di atas dapat pula dijawab dengan dua profesi. Jawabannya adalah 1)penghulu; 2) dokter spesialis kebidanan dan kandungan (Sp.OG). Dua profesi ini berjalan dan terjadi dengan apa yang disebut hukum KAUSALITAS SELAMA.Perhatikan uraian di bawah ini.

Penghulu
Bertugas memimpin pelaksanaan dan menetapkan legalitas akad nikah.Jadi, selama masih ada manusia, selama itu pula akan ada pernikahan. Otomatis selama itu juga penghulu dibutuhkan. Selama dibutuhkan, selama itulah kantong penghulu tebal. Dan selama adanya pasangan yang melaksanakan sunnah rasul ini, selama itu pula penghulu berpahala. Sebab ia punya andil besar dalam menghalalkan hubungan manusia tersebut.

Dokter Spesialis Kebidanandan Kandungan
Setelah menikah, ada kehamilan dan kelahiran. Dokter inilah yang bertugas memeriksa dan membantu persalinan ibu hamil. Maka, selama masih ada manusia yang menikah, selama itu pula ada kehamilan dan kelahiran. Selama masih ada yang hamil dan melahirkan, selama itu juga tenaga dokter ini diperlukan. Selama diperlukan, selama itu juga pundi-pundi sang dokter bertambah. Lalu tentu saja selama itu juga jasa dan pahalanya bertambah. Karena dokter ini telah menyelamatkan dua nyawa sekaligus, ibu dan anak yang dilahirkan. Pahalanya menjadi ganda.

Untuk sementara dan relatif, dua profesi inilah yang menurut saya yang menghasilkan banyak uang. Tidak hanya uang, tapi yang tidak kalah pentingnya juga dapat pahala. Dua profesi ini telah berjasa luar biasa dalam kelanjutan peradaban manusia di dunia.

18/12/2013