Mantan Presiden RI ini sempat mengalami jenis
sakit psikologis sejak meninggalnya sang istri, Ibu Negara, Ainun. Berdasarkan pemeriksaan dokter
keluarga, Habibie mengalami Psikosomatis
Malignant. Semacam penyakit yang mengakibatkan semua organ tubuh tidak
berfungsi. Hal itu terjadi karena kesedihan yang begitu mendalam.
Berdasarkan kesimpulan diagnosis itu, tim
dokter memberikan 4 alternatif penyembuhan di antaranya:
1.
Habibie masuk rumah sakit jiwa
2.
Tetap tinggal di rumah dengan
pengawasan dari tim dokter Indonesia dan Jerman
3.
Curhat atau menceritakan
seluruh pengalaman kepada orang yang terdekat
4.
Memberikan sepenuhnya
kewenangan kepada Habibie untuk menyelesaikan sendiri permasalahannya.
Habibie
mengambil alternatif yang keempat. Ia putuskan untuk menulis segala perjalanan
hidup yang pernah dilaluinya bersama Ainun, suka maupun dukanya. Habibie menganalogikan
bahwa Ia seperti komputer yang sedang rusak atau hang. Untuk itu, perlu
direstart dengan mengulangi kisah-kisah itu.
Dengan demikian, jadilah sebuah karya
berbentuk buku memoar yang telah best
seller. Bahkan dengan judul yang sama Habibie
& Ainun filmnya pun berhasil menginspirasi satu juta lebih penonton
dalam satu minggu.
Akhirnya pilihan atau alternatif keempat
itulah yang mengantarkan mantan menteri riset dan teknologi ini bisa pulih
kembali hingga sekarang.
Pilihan Habibie ini semakin membenarkan gagasan
Prof. Jhon Sarno (dalam A.S. Laksana, Tentang
Menulis dan Akibat-akibatnya) yang menyatakan “Menulislah dan kau akan
sehat”. Guru besar Ilmu kedokteran New York University ini meneliti bahwa faktor
emosi berpengaruh besar terhadap munculnya penyakit fisik seseorang. Dua emosi
yang utama itu adalah kecamasan dan kemarahan. Untuk itu, sang dokter menganjurkan
para pasiennya menulis jurnal atau catatan harian guna memahami apa yang
melandasi kemarahan dan kecemasannya. Efeknya simpton mereka akan lenyap dengan
sendirinya.
Berdasarkan itu
semua, fakta ini semakin meyakinkan bahwa menulis sudah menjadi kontribusi
ampuh dalam penyelamatan kehidupan manusia.