Menurut saya, kepadatan erat kaitannya dengan kerumitan.
Namun ternyata tidak untuk profesi yang
satu ini. Profesi itu adalah juru parkir atau tukang parkir motor. Mereka yang
tergabung dalam pekerjaan dorong-mendorong ini bukanlah sembarang orang. Job des profesi ini membutuhkan
ketepatan pikiran, koordinasi kaki dan tangan yang mumpuni.
Inilah yang saya perhatikan ketika berkunjung ke Pasar Raya
Padang. Dengan lihai, tukang parkir paruh baya itu menempatkan motor saya di
celah sempit barisan motor. Begitupun saat saya pulang. Sang juru parkir dengan
mantap mendorong motor saya keluar dari parkir yang amat padat dan cepat pula.
Hal ini semakin meyakinkan saya bahwa pekerjaan ini tidaklah
gampang. Saya tidak bisa membayangkan jika jasa parkir ini tidak ada di Pasar
sana.
Timbul pertanyaan. Apakah pekerjaan ini memerlukan teori dan
pelatihan khusus? Tentu saja ia. Mereka belajar dan berlatih dari teriknya
matahari, derasnya hujan, dan desakan kehidupan yang harus dipenuhi. Apalagi
tidak semua dari penghasilannya itu masuk ke sakunya. Akan ada tuntutan upeti,
komisi, dan setoran yang harus dipikirkan.
Mereka memang layak diapresiasi.