Sebagian Polantas barangkali akan enggan bila harus menilang
pengendara sepeda motor yang satu ini. Siapakah mereka? Ya, mereka itu adalah pengendara
yang menggunakan sepeda motornya untuk jualan roti, bakso, sate, lauak, dsb.Golongan
bikerini punya semacam lemari atau jerigen yang diletakkan di jok
belakangnya untuk sarana bisnisnya.
Namun, bila mereka benar-benar ditilang, polantas harus
sedikit bekerja kerassebab biasanya STNK atau surat-surat penting ditaruh di
bagasi jok motornya. Apakah ini semacam kesengajaan atau tidak, hanya mereka
yang tahu. Untuk itulah lemari itu harus diangkat lebih dulu. Mengangkatnya
tidak bisa seorang diri sehingga pak polantas harus bersedia mengorbankan
tenaganya. Itu pun kalau mau.
Kira-kira dialognya seperti berikut.
Polantas :
siang pak. Tunjukkan surat-surat kendaraan bapak!
Tertilang :
ondeh pak, surat-surat wak di bawah jok motor pak ha
Polantas :
baa emangnyo?
Tertilang :
yo mintak tolong wak angkean jaga wak ko ciek pak
Polantas :
angkean? barek barang ko?
Tertilang :
yo lumayanlah pak.
Polantas :
aaa iyo taruih-taruihlah.
Tertilang :
baa ndak jadi pak?
Polantas :ndak
usah lai. Alah diturunan, beko dinaiakan lai.Menambah karajo ambo namonyo tu.
Mengingat hal tersebut, tentu saja ini bisa dijadikan
strategi bagi pengendara yang berjualan jika memang terjadi razia lagi. Seandainya
suatu waktu nanti diminta menunjukkan surat-surat, katakan saja, “ada pak, tapi
di dalam jok motor” atau “lai pak, tapi tolongan wak angkean jaga wak ko.”
Besar kemungkinan pengendara ini akan lolos dari razia.
05/04/2014
No comments:
Post a Comment