Perjalanan Rezeki



Masih ada sisa dua hari untuk gajian. Sementara kantong sudah cekat berkarat. Bagaimana ini? Saya pun mengadudalam salat agar permasalahan ini dapat diatasi.Sebenarnya jarang-jarang saya berdoa dengan harapan agar bisa diberikan rezeki berupa uang. Biasanya saya berdoa untuk orang tua setelah itu doa agar diberikan keturunan. Hanya dua itu.

Permintaan ini saya tunaikan pada salat magrib (30/3).Tidak hanya bermunajat, tapi juga dengan mengaji.Selepas itu entah kenapa saya ingin ke ATM. Dengan harapan masih ada sisa uang yang dapat ditarik. Awalnya saya sadar bahwa uang di ATM memang tidak bersisa lagi. Tapi dengan asa yang menjulang saya berharap dugaan saya itu keliru---sebuah kekeliruan yang diinginkan. Semoga masih ada yang tersisa. 
Maka, berangkatlah saya menuju ATM.

Sepanjang perjalanan saya beristighfar. Dengan penuh harapan Allah memudahkan rezeki saya. Setiba di ATM, sebelum memasukkan kartu saya mengucapkan bismillah dan salawat. Dengan dag dig dug saya masukkan PIN. Lalu muncul daftar nominal rupiah. Saya tekan Rp 50 rb. Hening. Sepersekian detik menanti tiba-tiba.... terdengar bunyi. Ya saya begitu kenal dengan bunyi itu. Bunyi mesin dari tempat lembaran uang yang akan di ambil. Alhamdulillah masih ada uang itu. Keluarlah Rp50 rb. Dilihat struknya ternyata berisi 1 juta lebih. Saya yakin ini uang gajian. Gaji yang cair lebih cepat dari dugaan yang biasanya tanggal 1. Saya begitu lega. Allah maha pengasih maha penyayang. Semua dipercepat oleh Allah. Alhamdulillah.

Saya pulang dengan wajah sumringah. Saya dapatkan pelajaran bahwa apapun kesulitan, yang pertama dan utama adalah ingat kepada Allah swt. Hanya Allah yang memberi solusi.

01/04/2014

No comments: