Kita dikaruniai waktu, tempat, dan keadaan yang sama.
Dari sebuah simpulan yang telah menggariskan kita dengan
uang saku yang kurang lebih sama nominalnya.
Tapi bahagia menghampiri kita dengan begitu absolut.
Dengan isi kantong celana yang seirama kita dapat makan
siang sambil bertarung mesra bertaruh tawa di satu tujuan.
Jika dihitung porsianya yang masuk ke perut, tentu bedalah
dengan biasanya di rumah. Namun, kita kenyangkan oleh persamaan.
Sungguh luar biasa anugrah sang pencipta mengasihi kita.
Dengan keserupaan itu juga kita dapat selalu bergandengan
cerita menyusuri tepi jalan ditemani putaran hari.
Kita sangat beruntung sebenarnya. Bayangkan, seandainya kita
punya motor atau bahkan mobil kala itu. Bagaimana pula kita bisa mengucapkan
hangatnya kisah siang dan menuai menawannya kemilau senja. Kita tidak akan
pernah tahu itu.
Ini bisa dibilang sebentuk risiko yang membuat sejarah kita
begitu cantik untuk dikisahkan sepanjang hidup.
Kita memang sudah dipersiapkan segalanya oleh sang maha
pengatur. Bersyukur kita karena semuanya memang terlanjur luar biasa.
Terima kasih Allah.