Lupa Internet



K
ini, menggali pengetahuan cukup dengan internet. Beberapa klik dan ketik, semua telah tersaji dengan kompleks. Dan hal itu sangat mudah untuk dilakukan sehingga manusia benar-benar dimanjakan oleh internet.

Tapi kemudahan itu juga memudahkan seseorang untuk lupa. Mereka tidak ingat sehingga masih saja menggunakan cara-cara konvensional yang lebih rumit. Padahal dengan internet, informasi yang akan didapatkan bisa lebih cepat dan akurat.

Berikut contoh peristiwa yang menggambarkan kelupaan tersebut. Kemudian tidak bisa dipungkiri pula hal-hal yang terjadi di bawah ini menimbulkan kelucuan tersendiri buat saya. 

  1. Suatu hari teman SMS kepada saya. His name is Yung Kanun. Ia mendesak untuk dibuatkan contoh surat lamaran pekerjaan. Sontak saya merasa aneh kepadanya. Sebab ia punya smartphone dengan fasilitas internet. Bahkan di kantornya juga terhubung dengan akses dunia maya tersebut. Tapi lantaran lupa atau apalah alasannya, saya kembali ingatkannya. Ia pun sadar pada akhirnya.
  2. Ira, adik saya. Ia SMS bertanya tentang  materi diksi dan kalimat efektif. Padahal ia main internet setiap waktu di kamarnya. Tidak terpikirkan olehnya akan hal demikian. Lalu kembali saya ingatkan bahwa ada internet yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaannya itu.
  3. Rice, istri saya juga mengalami kejadian yang serupa. Saat itu ia mencoba menulis lirik lagi favoritnya yang didengar dari winamp. Saya beritahukan langsung bahwa buat apa susah-susah seperti itu. Kan punya smartphone yang bisa digunakan untuk mendapatkan lirik tersebut. Cukup diketik, semua langsung terpampang lengkap. Sang istri pun langsung senyum-senyum.
  4. Saat MGMP Bahasa Indonesia mendatangkan pemateri pelatihan PTK tempo hari, salah seorang guru bertanya tentang dimana bisa didapatkan berbagai metode belajar. Lalu sang pemateri dengan ringan memberitahukan “Ibuk bukalah di Google. Ado sadaonyo tu mah”. Saya yakin guru yang bertanya tadi langsung membatin “oio ndak”.
16/11/2013