Kekeliruan Berpikir 2



Dengan berat hati saya menulis lagi hal ini atau Saya menulis lagi hal ini dengan berat hati. Terserahlah pilih yang paling nyaman buat angku-angku yang membacanya.

Siapa lagi kalau bukan Mr. Yung Kanun Dalang alias YKS eh salah YKD yang menjadi lakon. Pemuda Polonia initelah ditakdirkan untuk keliru sepanjang hari. Untuk itu, kalau boleh saya usulkan, YKD ini diangkat saja menjadi Bapak Keliru sebagaimana adanya bapak koperasi, bapak ekonomi, bapak pendidikan, bapak kedokteran, dan bapak-bapak di bidang lainnya. Karena kekeliruannya sudah semakin meluas, merambah seluk-beluk tubuh serta lingkungannya. Dan ini sudah menjadi lifestyle agaknya atau bahkan sudah menjadi keliruisme. Sebuah paham yang dianutnya entah dari kapan mulanya.

Ok lah kalau begitu langsung saja pada pokok persoalan.

Senin malam (15/12) ia dan boy teman kosnya, ke rumah saya guna mengembalikan helm yang dipinjamnya minggu siang. Kami mengobrol sebentar di depan pintu rumah. Bercerita ia yang ke Sijunjung menyantap durian dan mengunjungi tambang batu bara. Juga berkisah ia tentang nikmatnya mandi air panas di Solok. Nah nah nah mengenai mandi air panas inilah terjadi kekeliruan itu. “ndee ndak talok den doe angek aianyo,” katanya seperti orang menggigil.

Aneh bukan? Mandi di kolam air yang panas, tapi gestur kakinya layaknya orang yang kedinginan. Goyang-goyang manggaretek.

Berganti tema.

Kemudian saat membahas tentang Rumah Sakit Yos Sudarso, entah kenapa langsung pikirannya ke Sutioso. “Oo yang gubernur jakarta tu yo,” ungkapnya serius.

Gubernur jakarta? Apa hubungannya YKD GAYUANG MARTABAK??? Termenung sepersekian detik saya dengan responnya itu. Kok ka sutioso painyo tanya saya dalam hati. Untunglah ia lekas sadar dan sekaligus menyadarkan saya. Jika tidak, akan terjadi yang tidak-tidak. Hm hm tidak-tidak saja.
Sekian cerita keliru ini. Sepertinya ini akan terus terjadi. Dan tulisan ini akan menjadi serial yang akan berlanjut-lanjut.

17/12/2013

No comments: