Jumad (13/12) merupakan hari kelima dilaksanakannya ujian
akhir semester 1 di sekolah. Khusus hari Jumad, hanya kelas X yang mengikuti
ujian. Kelas XI dan XII tidak ada jadwal ujian hari itu.
Ujian sesi pertama yang diikuti kelas X ini adalah Bahasa Inggris.
Mata pelajaran ini tentu diawali dengan listening section. Namun, ada
kejadian unik dalam ujian mendengarkan ini.
Saat ujian berlangsung di kelas yang saya awasi, kebetulan
pemutaran kasetnya tertunda beberapa menit.Untuk itu, siswa dipersilakan
mengerjakan ujian yang nonlistening lebih dulu, yakni no 16 dst.
Di sinilah kejadian geli itu. Saat tengah mengisi
administrasi ujian di depan, ada salah seorang siswa yang bertanya. “Pak nomor
4 ko ndak ngarati wak do pak? Ndak ado pertanyaannyo doh. Baa ko pak?” ujarnya
dengan kasak kusuk.
Saya pun mencoba melihat nomor sebagaimana yang
dikeluhkannya. Maklum saya kebetulan memang terlambat hadir di kelas. Jadi saya
belum tahu apakah listening sudah dilaksanakan. Saya lihat dan amati lembar
soal salah seorang siswa,Ada tulisan part 1, part 2, part 3, dan part 4.
Melihat itu baru saya tahu bahwa itu merupakan ciri dari listening section.
Untuk itu, saya jelaskan bahwa nomor 4 ini adalah ujian listening. Pertanyaannya
terdapat dari listening yang sebentar lagi diperdengarkan melalui speker di
kelas.“kalian baru bisa menjawabnyo kalau alah ado suaro dari speker yang
sabanta lai kasetnyo diputa,” jelas saya.
“Oooooooooooooooooooo,” sorak seisi kelas.
Saya pun tertawa dalam hati. Dan yang membuat saya tertawa
lagi adalah ia bertanya nomor 4. Berarti no 1, 2, 3 sudah dijawabnya dong.
Padahal no 1, 2, dan 3 juga merupakan listening. Wah kok bisa dia menjawab.
Padahal sebagaimana yang diketahui kaset listeningnya belum diputar. Ada-ada
saja.
Di kelas lainkasusnya hampir serupa. Kali ini semakin geli.
Teman saya punya cerita.Jadi setelah listening dilaksanakan, guru yang
mengawas, teman saya itu, mengatakan kepada siswa, “Ujian listening sudah selesai sekarang
kerjakan nomor 16 dan seterusnya!”
Tapi, tiba-tiba ada siswa yang menyahut, “ha ndak ado nomor
satunyo do buk. Langsuang no 16 seh?”
tweeewewewew.....
No comments:
Post a Comment