Menulis Rangkuman



Menulis rangkuman /merangkum menjadi kegiatan yang sederhana, tapi besar manfaatnya. Sehari-hari kita telah dihadapkan dengan menyarikan informasi-informasi dari bahan bacaan dalam bentuk yang lebih ringkas. Namun, menulis rangkuman tidak hanya sebatas itu. Merangkum juga salah satu cara memahami suatu bacaan atau bahkan ujaransecara lebih efektif.

Karena merangkum erat kaitannya dengan memahami, pembaca atau penulis rangkuman cukup menuliskan kembali dengan kata dan kalimatnya sendiri. Denganbahasa sendirilah suatu pesan akan lebih mudah dicerna dan bertahan lama di pikiran.

Menulis rangkuman ini lebih manjur daripada menghafal. Manjur dalam artian sebagai bentuk belajar yang cerdas. Contohnya, pernah dosen saya, Atmazaki,bercerita bahwa ia tidak pernah belajar ketika menghadapi ujian-ujian semesternya. Apa rahasianya? Ia mengatakan setiap menjalani rutinitas kuliah, sepulangnya ia tuliskan kembali materi kuliah yang didapatkannya. Ia catat semua informasi tersebut menurut pemahamannya. Jadi, menjelang ujian ia tidak lagi kerja keras mempersiapkan diri. Sang profesor ini hanya membaca sekilas rangkuman yangtelah ditulisnyauntuk sekadar memanggil ingatannya.

Dari rahasia dosen tersebut dapat dipetik pelajaran bahwa semua informasi baik lisan maupun tulisan dapat mudah diingat jika kita menuliskannya. Menuliskannya tentu saja dengan tekunmelalui bahasa yang sesuai dengan interpretasi sendri.

Dapat disimpulkan lagi bahwa menulis rangkuman adalah bentuk memahami. Sekali lagi, hal ini lebih baik daripada menghafal. Mengapa?Karena menghafal lebih mudah luntur dan butuh proses yang lama.Menghafal bertahan di pikiran kita hanya dua atau tiga hari. Sementara memahami akan lebih tahan lama berbilang bulan, tahun, dan selamanya. Untuk itu, merangkumlah.

07/01/2014

No comments: